Rasulullah dan Yahudi Buta
Sungguh pribadi yang harus kita teladani, karena sifat-sifat yang terpuji, penuh dengan rasa kasih sayang , halus budi pekerti, acuan hidup Rasulullah sebagai gambaran penampilan diri yang amat istimewa senantiasa dicontohi umat Islam.tingkah laku, sikap, tutur kata, pemikiran, emosi hingga keikhlasan hati dan keluhuran jiwa.Banyak kisah-kisah yang menceritakan hehidupan Rasulullah sewaktu hidupnya, sungguh Beliau tidak membeda-bedakan setiap manusia di muka ini , walaupun dengan orang yang membencinya.
Suatu hari Rasulullah Saw wafat. Warga Madinah berduka.Tetapi tidak demikian seorang lelaki Yahudi. Kabar wafatnya Rasulullah justru membuatnya bahagia . Karena dia sangat membenci Rasulullah. Tetapi ada kebiasaan yang hilang dari hari-hari sebelum wafatnya Rasulullah, tak ada lagi lelaki dermawan yang membawakan makanan dan menyuapinya.
Beberapa hari setelah wafatnya Rasulullah, Khalifah Abubakar ra brkunjung ke rumah anaknya yang juga istri Rasulullah, Aisyah ra Abubakar lantas bertanya pada Aisyah.
"adakah sunnah Rasulullah yang belum aku kerjakan ya Aisyah"?
Aiyas pun menjawab "wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunah, sungguh hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja".
"Apakah itu ?" tanya Abubakar
"Selama ini setiap pagi Rasulullah Saw selalu pergi berkunjung ke ujung pasar sambil membawa makanan untuk seorang pengemis Yahudi yang buta ada disana" jawab Aisayah ra
Keesokan harinya Abubakar ra pun pergi ke pasar yang dikatakan Aisyah, dan memberi makanan kepada pengemis itu.
Ketika Abubakar ra mendatanginya si pengemis bertanya keras. "siapa kamu ?"
"Aku orang yang bisa.
:Bukan!" sangah si pengemis. "Enkau bukan orang yang biasa mendatangiku," jawab si pengemis buta. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang makanan.
Abubakar kini mulai menyuapi sang pengemis. Namun pengemis itu menjadi marah dan berteriak. Engkau bukan orang yang biasa .Kalau. dia yang datang, tidak susah mulut tuaku ini mengunyah . Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapi dengan terlebih dahulu melumatkan makanan yang di bawanya. Jadi katakan kepadaku siapa dirimu, dan mana orang yang biasa menyuapiku."
Abubakar ra mengeluarkan air matanya sambil menahan sedih karena terkenang Rasulullah Saw yang beberapa hari telah meninggal. Abubakar pun menceritakan hal yang sebenarnya pada sang pengemis.
"Aku memang bukan oarang yang biasa datang padamu. Aku hanyalah salah seorang sahabatnya , Dan sungguh orang yang baik dan dermawan itu Dialah Rasulullah Saw, yang beberapa hari lalu telah meninggal dunia.
Betapa terkejutnya Sang pengemis Yahudi. Jadi yang telah membawakan makanan dan menyuapinya dengan penuh kasih sayang itu adalah orang yang selama ini dicaci makinya.
Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar ra, dia pun ikut menangis dan berkata " Jadi. diakah sang Muhamad itu..?Padahal selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, mencacinya, dan menghasut orang-orang untuk membencinya. Tetapi tidak sekalipun dia membalasku atau bahkan sekedar memarahiku. Bahkan ia mendatangiku setiap hari. melumatkan makanan dan menyapiku dengan lemah lembut. Perilakunya ternyata begitu mulia..... aku sungguh tak menduga dialah Muhamad ....."
Maka tak menunggu lama sang pengemis buta Yahudi menyesali pebuatanya dan akhirnya bersyahadat di hadapat Abubakar ra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar