Sudah fitrah manusia bahwa semua manusa mengaharapkan suatu saat akan mempunyai teman hidup untuk mememaninya disaat suka dan duka. membina kelurga, membesarkan anak2nya mengapai cita2nya, dan semua harapan yang indah2 tentang satu keluarga.~
Pepatah Tiongkok lama mengatakan keluarga adalah mutiara. Begitu berharganya nilai sebuah keluarga sehingga dia disamakan dengan mutiara. Karena dari sebuah keluargalah kita lahir, tumbuh dan dewasa. Sehingga begitu dalam makna keluarga yang harus kita patrikan didalam hati kita kelak dan selamanya.
Kadangkala kita dengan alasan kerja mengabaikan keluarga kita, suami, istri, orang tua ataupun anak-anak kita. Namun kita lupa bahwa sesungguhnya kebahagiaan sejati bukan hanya diukur dari materi namun dari kehangatan sejati yang kita peroleh dari keluaqrga yang saling berbagi dalam kebersamaan sebuah keluarga. Kita boleh bersosialisasi dengan orang diluar keluarga kita namun alangkah bijaknya jika kita juga bisa meluangkan sedikit waktu kita yang berharga untuk memberikan curah kasih pada keluarga kita~
Keluarga dlm pandangan Islam memiliki nilai yg tdk kecil. Bahkan Islam menaruh perhatian besar terhadap kehidupan keluarga dgn meletakkan kaidah-kaidah yg arif guna memelihara kehidupan keluarga dari ketidak harmonisan dan kehancuran. Kenapa demikian besar perhatian Islam? Karena tdk dapat dipungkiri bahwa keluarga adalah pondasi utk membangun istana masyarakat muslim dan merupakan madrasah iman yg pertama, diharapkan dapat mencetak generasi-generasi muslim yg mampu menegakkan ajaran2 Allah di muka bumi,
Bila anggota keluarag terbina dgn kehidupan yg harmonis maka akan terciptlah keluarga yg kuat, tercipta satu generasi yang tangguh, generasi yg selalu iklas , tidak mudah putus asa, dan mampu memecahkan sgala masalah yg di hadapi, percaya diri yang tinngi, dan mempunyai empati tinggi di masyarakat. dan akan terwujud keamanan yg didambakan. Sebaliknya bila keluarga bercerai, kerusakan meracuni anggota keluarga, hilang percaya diri, kenakalan remaja, dan biasanya anak yang menjadi korban perceraian dari orang tua, sulit untuk memaafkan orangtuanya..Dampak lain terlihat pada masyarakat bagaimana kegoncangan melanda dan rapuh kekuatan sehingga tidak diperoleh rasa aman dalam lingkungan.
Jelas sudah betapa pentingnya suatu keluarga dalam membina dan menciptakan satu generasi dalam suatu bangsa.Oleh sebab itu dalam memilih pasangan hidup memang kudu harus memilih karena membina satu keluarga bukanlah hal yang sepele.Dalam islam memilih pasangan dapat kita lihat dalam hadis Rasulullah SAW; bahwa wanita itu di nikahkan ada empat yaitu karena hartanya, karena keturunanya, karena kecantikannya, atau karena agamanya, tetapi dari keempatnya pililihlah karena agamanya agar dirimu selamat. (HR,Bukhari dan Muslim)
Sudah jelas diterangkan dalam hadist tersebut memlih istri hendaknya wanita yg mengerti agama, , wanita yg seperti inilah yg dapat menentramkan hati suami jika dia gundah, yg dapat menjaga hartanya, dan membina anak-anaknya menjadi generasi islami, Wanita adalah tiang agama ,apabila rusak wanita itu maka rusak pula negara itu, di tangan wanita soleha akan membentuk generasi wanita2 yg soleha yg baru..
bagaimana seorang wanita memilih suami yang baik?
Allah berfirman dalam Q.S. An-Nisaa' ayat 34 :
"Laki-laki adalah pemimpin kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian lainnya dan karena mereka telah membelanjakan sebagian harta mereka..."
Penjelasan :
Ayat di atas menerangkan bahwa laki-laki diberi kodrat memimpin oleh Allah. Kodrat yang Allah berikan ini merupakan kelebihan laki-laki dari perempuan. Oleh karena itu, sudah menjadi ketetapan Allah bahwa orang yang bertanggung jawab memimpin di dalam rumah tangga adalah suami. Selain itu, para suami diwajibkan memberi nafkah kepada istri dan anak-anaknya. Adanya kodrat dan kewajiban semacam ini berarti menuntut adanya kemampuan pihak laki-laki untuk memimpin istri dan anggota keluarganya dalam kehidupan sehari-hari.
Fungsi suami sebagai pemimpin dalam rumah tangga adalah meluruskan kesalahan istri, meninggatkan ketaqwaan istri, memperluas pengetahuan dan pemahaman istri mengenai tanggung jawabnya terhadap suami dan keluarga, menolong istri memecahkan kesulitan yang dihadapi dan mendorong istri untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan mentalnya dalam menghadapi kehidupan sehari-hari terutama dalam mendidik anak-anak.
Kebutuhan seorang istri terhadap kepemimpinan suami merupakan hal yang fitrah. Setiap istri mendambakan suaminya menjadi tempat menanyakan pemecahan segala masalah yang dihadapi keluarga. Oleh karena itu, suami dituntut untuk menunjukkan sikap kepemimpinan yang bijak.
Seorang suami yang tidak dapat memimpin rumah tangganya tentu akan menjadi beban bagi istrinya. Ketika istrinya menghadapi kesulitan, dia tidak akan mampu memecahkan masalahnya atau tidak akan mampu memberi bimbingan pemecahan masalah, padahal hal semacam ini jelas memberatkan pikiran dan hati istri. Suami selalu berlepas tangan bilamana keluarganya menghadapi kesulitan memecahkan masalah-masalah keluarga, baik secara materill maupun mental. Bahkan terkadang suami tidak mau diajak oleh istrinya untuk memusyawarahkan kesulitan-kesulitan keluarga dan hanya peduli dengan kepentingannya sendiri. Keadaan semacam ini akan menjadi kemelut bagi keluarga. Yang merasa kebingungan bukan hanya istri, melainkan juga anak-anak. Mereka akan mengalami kekacauan dan kegelisahan melihat orang tuanya tidak mampu mengatasi kesulitan keluarga.
Para istri sangat bangga bila mempunyai suami yang mampu menyelesaikan setiap kesulitan keluarga, memberikan bimbingan dan pengertian bagaimana menempuh kehidupan dengan baik, dan membekali keluarga dengan pengetahuan dan pendidikan agama. Semua ini merupakan tuntutan yang layak dariseorang istri terhadap suami, terutama sekali pada saat keluarga mempunyai anak yang memerlukan pendidikan dan pengasuhan tersendiri dari ayah dan ibunya. Dalam keadaan semacam ini kepemimpinan seseorang suami atau ayah benar-benar dibutuhkan oleh keluarga.,
Rasulullah SAW bersabda :
“Apabila kamu sekalian didatangi oleh seseorang karena Dien dan akhlaknya kamu ridho maka kawin kanlah ia.Jika kamu sekalian tidak melaksanakan nya maka akan terjadi fitnah di muka bumi ini dan tersebarlah kerusakan.”
(HR. At Tirmidzi)
Islam memiliki pertimbangan dan ukuran tersendiri dengan meletakkannya pada dasar taqwa dan ahlak serta tidak menjadikan kemiskinan sebagai celaan dan tidak menjadikan kekayaan sebagai pujian. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (nikah) dan hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan.Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
demikianlah ajaran islam dalam memilih pasangan hidup, betapa sempurnanya islam dalam menuntun umatanya.
Demikinlah catatan kecil ini, smoga bermanfaat, buat teman-teman yang mau mencari pasangan, jangan salah mamilih.pasangan. good luck.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar