Jumat, 30 Desember 2011

Salam Yang Benar Dalam Islam

 
Salam Yang Benar Dalam Islam
Salam dalam Islam (Assalamualaikum / السلام عليكم / as-salāmu `alaykum) adalah sebuah sapaan yang didalamnya terdapat doa keselamatan, Assalamualaikum ini artinya adalah semoga kamu terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan nestapa. Ibnu Al-Arabi di dalam kitabnya Al-Ahkamul Qur’an mengatakan bahwa Salam adalah salah satu ciri-ciri Allah SWT dan berarti “Semoga Allah menjadi Pelindungmu”, dengan dasar ini mari kita sejenak mengupas tata cara salam dalam Islam yang baik dan benar, karena tidak sedikit saya secara pribadi banyak sekali menemukan kesalahan-kesalahan dalam penyampaian salam, dan tidak menutup kemungkinan juga kita secara tidak disadari pernah menyampaikan salam yang salah, jadi mari kita evaluasi bersama-sama mengenai salam ini.
Rasulullah SAW memberi salam kepada keluarganya, sahabatnya, dan pada seluruh umat muslim dengan Lafadz “Assalamualaikum” dan dalam menjawab salam rasulullah memakai lafadz “Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh”.
Dengan demikian sudah sangat jelas salam yang benar berdasarkan dengan apa yang diajarkan rasulullah adalah memberi salam dengan “Assalamualaikum” dan menjawab salam dengan “Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh”, sebagai umat muslim yang baik sudah sepantasnyalah kita mengikuti cara penyampaian salam yang benar dari Rasulullah SAW.
Dikehidupan sehari-hari, kita sering menemukan orang yang berkirim-kirim salam atau menitipkan salam kepada temannya, sahabat, rekan, keluarga dan yang lainnya melalui seorang perantara baik itu melalui temannya teman kita, sahabatnya sahabat kita dan yang lainnya bahkan saya juga yakin kita semua pernah melakukan hal tersebut, tapi tahukah anda bahwa kita sering sekali melakukan kebiasaan kirim salam / titip salam dengan cara yang salah yaitu seperti ini : “Tolong sampaikan salam saya kepada si fulan” atau “Salam ya ke si fulan” atau “Salamin ya ke si fulan” dan dengan berbagai gaya bahasa lainnya, padahal cara yang benar dalam mengirimkan salam / menitipkan salam melalui seorang perantara adalah seperti ini : “Tolong sampaikan salam Assalamualaikum kepada si fulan”, atau “Salam assalamualaikum ya ke si fulan” atau “Salamin assalamualaikum ke si fulan”. intinya dalam megirimkan/menitipkan salam kita harus jelas menyebutkan Assalamualaikum dalam kata-kata titipan salam kita tersebut.
Kemudian kesalahan lain yang sering terjadi dan mungkin tanpa kita sadari juga  yaitu dalam penyingkatan salam “Assalamualaikum” dalam penulisan SMS, chatting, surat, email dan lainnya, kita tidak bisa seenaknya saja mempersingkat salam “Assalamualaikum” ini kenapa demikian? karena sesuai dengan yang saya utarakan diawal  bahwa salam dalam islam adalah sapaan yang didalamnya terdapat doa keselamatan, Penyingkatan yang salah dalam kebiasaan kita adalah seperti ini : “As”, “Ass”, “Akum”, “Askum”, “Ass. Wr.Wb”, “Mikum”, “Samelekom” dan masih banyak lagi penyingkatan salam dengan gaya dan bahasa gaul lainnya yang kesemuanya itu malah menjadikan salam “Assalamualaikum” menjadi berubah arti dan makna seperti “As(dalam bahasa inggris)” malah memiliki arti “sebagai”, “Ass(dalam bahasa inggris)” memiliki arti yang sangat parah yaitu keledai, orang bodoh dan (maaf) pantat, lalu “Akum(gelar untuk orang-orang yahudi)” adalah singkatan dari “Avde Kokhavim U Mazzalot” yang artinya “Hamba-hamba binatang dan orang-orang sesat”, jelas sekali penyingkatan yang tertera diatas sangat jauh dari makna doa keselamatan dalam “Assalamualaikum”.
Lalu apakah sebenarnya kita ini boleh mempersingkat salam “Assalamualaikum” dalam penulisan? tentu saja boleh tapi dengan penyingkatan yang benar yaitu “As Salam”, bukan penyingkatan yang seperti diatas telah diuraikan, “As-Salaam” adalah singkatan yang benar dari “Assalamualaikum”, As-Salaam (Maha Sejahtera) adalah satu dari Nama-nama Agung Allah SWT dalam surat Al-Hasyr ayat 23.
Satu lagi kesalahan dalam pengucapan salam yang terkadang sekilas ini seperti benar, bahkan tidak sedikit pula yang mengucapkan salam ini adalah orang-orang yang bertitle Haji, hajah, ustad dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya, atau mungkin kita juga pernah mengucapkannya, seperti apakah pengucapan salam yang salah tapi seperti benar itu? yaitu salam “Assalamualaikum” yang ditambahkan kata “Ta’ala”, saya yakin kita semua pasti pernah mendengar pengucapan “Assalamualaikum” dengan ditambahkan kata “Ta’ala”, biasanya diucapkan seperti ini “Assalamualaikum warahmatullahi ta’ala wabarakatuh”, sekilas pengucapan salam seperti itu terdengar begitu bagus dan terdengar begitu benar, padahal ini adalah salah, berdasarkan kitab Al-Adzkar - Imam Nawawi, nabi besar kita Muhammad Saw telah mengajarkan kita cara salam sesama umat islam dengan 3 ucapan salam yaitu :
1. Assalamualaikum
2. Assalamualaikum Warahmatullah
3. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Cara Memberi salam sesama umat islam ini ada dalam hadist dan merubah hadist hukumnya adalah pancung. disinilah kenapa menambahkan “Ta’ala” dalam salam “Assalamualaikum” adalah salah.
Semoga Kutipan Ini Dapat Bermanfaat, jika ada kesalahan kata atau bahasa saya minta maaf, kesalahan datangnya dari manusia, dan kebenaran datangnya dari Allah Swt.
Assalamualaikum

Asshttp://agama.kompasiana.com/2010/09/18/salam-yang-benar-dalam-islam

Rabu, 28 Desember 2011

Jadikanlah Hati Kita Seluas Telaga


Jadikanlah Hati Kita Seluas Telaga

Tak selamanya hidup ini indah
Terkadang suka dan duka silih berganti
Namun apapun yg terjadi pada diri kita
Syukurilah dengan segala kesabaran dan ketabahan
Tak ada yang sempurna dalam hidup ini
Semua mengalir bagai air
Tak ada yang tau apa yang akan terjadi pada diri kita
Karena hari esok akan kita jumpai cerita baru.
Sepahit apapun hidup ini
Jangan kau tuang dalam gelas
Karena terlalu kecil
Dan rasanya sangat tak enak
Tapi tebarlah ke dalam telaga yang luas
Disana akan kau rasakan betapa luas penyelesaianya
Kepahitan dan kegagalan dalam hidup hanya ada
Satu yang dapat kita lakukan
Lapangkanlah dadamu menerima semuanya itu.
Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu
Hatimu adalah seluas telaga
Perasaanmu adalah sesejuk telaga
Kalbumu adalah tempat kamu menampung setiap kepahitan
Jadi jangan jadikan hatimu seperti gelas,
Buatlah laksana telaga yg mampu menampung setiap kepahitan hidup
Dan merubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian
Karena Hidup adalah sebuah pilihan, mampukah kita jalani kehidupan
Dengan baik atau suatu ke gagalan sampai ajal kita menjelang?
Belajar bersabar menerima kenyataan adalah yang terbaik

Selasa, 27 Desember 2011

Termasuk Glongan Manakah Kita




Termasuk golongan manakah kita

Dari Ibnu Abbas ra berkata, telah bersabda Rasulullah SAW pada suatu hari kepada iblis :

Ada berapakah orang – orang yang menjadi kesayanganmu dari umatku........???? 

Iblis menjawab “10 golongan” yaitu
1.Imam (pemimpin) yang dzalim (menyeleweng) 

2.Orang yang sombong 
3.Orang kaya yang tidak memperdulikan dari mana hartanya didapat dan untuk apa dipergunakan 
4.Orang alim yang membenarkan kepada kepala negaranya yang menyeleweng 
5.pedagang yang khianat (curang)
6.Penyimpan makanan untuk dijual dengan harga mahal
7.Tukang zina
8.Orang yang makan riba’
9.Orang yang bakhil (kikir) yang tidak memperdulikan dari mana hartanya didapat
10.Peminum arak (pemabuk)

Kemudian Rasulullah SAW berkata : Maka ada berapa orangkah musuh kamu dari umatku......??????
 
Iblis menjawab “Ada 20 golongan” , yaitu :
1.Engkau sendiri ya Muhammad, sesungguhnya aku paling benci kepadamu
2.Orang alim yang mengamalkan ilmunya
3.Orang yang hafazh Al Quran, apabila isi didalamnya diamalkan
4.Muadzin yang karena Allah SWT, menyeru pada saat shalat 5 waktu
 5.Orang – orang yang menyukai fakir miskin dan anak yatim
6.Orang yang mempunyai hati yang rahim (penyayang)
7.Orang yang tunduk (menerima) kepada kebenaran
8.Pemuda yang aktif dalam ta’at kepada Allah SWT
9.Orang yang makan, makanan halal
10.Dua orang pemuda yang saling cinta mencintai karena Allah SWT
11.Orang yang rajin sholat berjamaah
12.Orang yang shalat diwaktu malam, sedang manusia dalam keadaan tidurg yang rajin sholat berjamaah 13.Orang yang mengekang dirinya dari perbuatan haram
14.Orang yang memberikan nasehat kepada saudara – saudaranya , yang didalam hatinya tidak ada sesuatu (ikhlas)
15.Orang yang selamanya berwudhu 

16.Orang yang pemurah (dermawan)
17.Orang yang baik akhlaknya
18.Orang yang membenarkan hatinya memperoleh jaminan dari Allah SWT
19.Orang yang berbuat baik, menutupi keperluan orang janda yang fakir
20.Orang yang mempersiapkan dirinya untuk mati (dengan amal saleh)

Jilbab Pakaian Taqwa


Jilbab Pakaian Taqwa
Akhirnya aku berhijrah dengan busana yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Pengalaman ini benar2 terjadi pada diriku

Waktu sholat zuhur telah tiba, saatnya aku tuk menyerah diri kepada Allah SWT. Ku datangi masjid terdekat , setelahku berwudhu segera ku mencari mukena tuk menunaikan sholat, Aku terkejut karena di arena tersebut tidak tersedia mukena. Ketikaku bertanya ke pengelola mesjid bagian putri,  aku semakin kecewa, karena katanya,“Mukenanya sedang dicuci ”,  dan ku merasa kecewa karna aku tidak membawa perlengkapan shalat. Ku pandangi wanita di sekelilingku mereka masih bisa shalat tanpa menggunakan mukena.

Ku lihat memang apa yang mereka kenakan sudah sesuai dengan syarat sahnya shalat: baju tidak ketat dan tidak transparan. Mereka mengunakan rok, kaos kaki, serta kerudung lebar menjulur melebihi dada mereka hingga sisi badan. Ku bandingkan mereka dgn pakainku sendiri, dan aku menyadari bahwa aku tidak bisa shalat dengan kondisi pakaian seperti itu. Akhirnya aku beranjak dari mesjid tersebut untuk mencari tempat shalat yang ada mukenanya. Sepanjang perjalanan aku termenung, betapa angunnya mereka dengan pakaian penutup auratnya, memang sungguh indah di pandang mata, tidak ada kemolekan dalam lengkuk tubuhya yang terkadang mengundang kaum adam untuk berimajinasai kearah kemaksiatan,,tersadar akan pentingyan menutup aurat agar terhindar dari godaan dan ftnah dan terutama untuk saat ini , betapa penting memakai pakaian taqwa itu tuk saat ini apabila aku tak membwa mukenah, Akhirnyaaku bertekat untuk segera berhijrah untuk menjadi muslimah yang kaffah.

 Pernahkan Anda melihat, seorang wnita sedang sholat? sungguh indah bukan....?, terlihat rapi dan begitu sopan.
Tentunya semua muslimah dimanapun ia berada, pasti akan menutupi auratnya ketika ia akan berhadapan dengan Allah melalui ibadah shalatnya. Ada yang menarik disini. Wanita dengan mengenakan gaun taqwanya, terlihat lebih anggun, rapi, bersahaja, serta ‘tidak membahayakan’, dan ini kita temui pada setiap kondisi shalatnya seorang wanita. Sebenarnya setiap muslimah sangat menyadari aurat yang harus mereka tutupi. Karena ketika shalat itu dianggap sah, maka salah satu syaratnya harus menutup aurat. Sebenarnya perintah Allah menutup aurat bukan hanya pada saat shalat, tapi dalam keseharian muslimah itu sendiri (penekanannya: ketika seorang muslimah itu sudah baligh). Dalam QS. An-Nuur: 31 “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung..
Dan dalam QS. Al Ahzab: 59 “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Maha benar Allah SWT dengan segala firmanya. Sesungguhnya Al-qur`an di turunkan untuk orang2 yang mau dgn perintahnya dan tidak ada keraguan di dalamnya. Sesunguhnya Allah maha mengetahui terhadap apa yang akan terjadi terhadap penciptaNya . Berjilbab... Allah berikan kepada kita sebagai muslimah.  untuk menjaga diri dari godaan dan hal yang menimbulkan fitnah, dan untuk membedakan wanita muslimah  dengan wanita lainnya.

Puisi Poligami

Intermezo

PUISI SUAMI YANG INGIN POLIGAMI
Istriku,
Jika engkau bumi, akulah matahari
Aku menyinari kamu
Kamu mengharapkan aku
Ingatlah bahtera yg kita kayuh, begitu penuh riak gelombang
Aku tetap menyinari bumi, hingga kadang bumi pun silau
Lantas aku ingat satu hal
Bahwa Tuhan mencipta bukan hanya bumi, ada planet lain yg juga mengharap
aku sinari
Jadi..
Relakanlah aku menyinari planet lain, menebar sinarku
Menyampaikan faedah adanya aku, karna sudah kodrati
dan Tuhan pun tak marah…

PUISI BALASAN DARI SANG ISTRI

 Suamiku,
Bila kau memang mentari, sang surya penebar cahaya
Aku rela kau berikan sinarmu kepada segala planet yg pernah TUHAN
ciptakan karna mereka juga seperti aku butuh penyinaran dan akupun juga
Tak akan merasa kurang dengan pencahayaanmu
AKAN TETAPIIIIIIII. .
Bila kau hanya sejengkal lilin yg berkekuatan 5 watt, jangan bermimpi
menyinari planet lain!!!
Karena kamar kita yg kecil pun belum sanggup kau terangi
Bercerminlah pd kaca di sudut kamar kita, di tengah remang-remang
Pencahayaanmu yg telah aku mengerti utk tetap menguak mata
Coba liat siapa dirimu… MENTARI atau LILIN ?!!
Sumber : Mohon maaf, saya tidak tahu pasti siapa penulis puisi ini… puisi ini saya ambil dari http://www.kapanlagi.com/a/0000002089.html

Kisah cinta Rasulullah kepada Khodijah


Kisah Cinta Rasulullah kepada Khodijah
Cinta sejati dan kesetiaan mencintai diukur setelah perkawinan, bahkan lebih terbukti setelah kepergian yang dicintai. Kendati Nabi Muhammad saw. Sangat mencintai Aisyah ra., namun cinta beliau kepada Siti Khadijah ra. pada hakekatnya melebihi cintanya beliau kepada Aisyah ra., bahkan cinta itu melebihi semua cinta yang dikenal umat manusia terhadap lawan jenisnya. Sementara hikayat tentang cinta, seperti Romeo dan Juliet, Lailah dan Majnun, tidak teruji melalui kehidupan bersama mereka sebagai suami istri. Karena itu, sekali lagi dikatakan bahwa cinta Rasulullah saw. Kepada Khadijah ra. Adalah puncak cinta yang diperankan oleh seorang laki-laki kepada perempuan dan sebaliknya.
Sangat besar rasa cinta Rasulullah kepada Khadijah, sampai-sampai Aisyah mengatakan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, “Tidak pernah aku merasa cemburu kepada seorang pun dari istri-istri Rasulullah seperti kecemburuanku terhadap Khadijah. Padahal aku tidak pernah melihatnya. Tetapi Rasulullah seringkali menyebut-nyebutnya. Jika ia memotong seekor kambing, ia potong-potong dagingnya, dan mengirimkannya kepada sahabat-sahabat Khadijah.
Maka aku pun berkata kepadanya, “Sepertinya tidak ada wanita lain di dunia ini selain Khadijah…!”
Maka berkatalah Rasulullah, “Ya, begitulah ia, dan darinyalah aku mendapatkan anak.”
Dalam suatu riwayat dikisahkan, suatu saat Aisyah merasa cemburu, lalu berkata, “Bukankah ia (Khadijah) hanya seorang wanita tua dan Allah telah memberi gantinya untukmu yang lebih baik darinya? (maksud Aisyah yang menggatikan Khadijah adalah dirinya). Maka Belaiu pun marah sampai berguncang rambut depannya. Lalu Beliau bersabda, “Demi Allah! Ia tidak memberikan ganti untukku yang lebih baik darinya. Khadijah telah beriman kepadaku ketika orang-orang masih kufur, ia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, ia memberikan hartanya kepadaku ketika manusia lain tidak mau memberiku, dan Allah memberikan kepadu anak darinya dan tidak memberiku anak dari yang lain.”
Maka aku berkata dalam hati,” Demi Allah, aku tidak akan lagi menyebut Khadijah dengan sesuatu yang buruk selama-lamanya.”
Ketika Aisyah ingin menampakkan kelebihannya atas Khadijah, ia berkata kepada Fatimah ra., putri Nabi dari Khadijah ra.: “Aku gadis ketika dinikahi ayahmu sedang ibumu adalah janda ketika dinikahi ayahmu.” Rasul saw. Yang mendengar ucapan ini dari putrinya yang mengeluh bersabda: “Sampaikanlah kepadanya ‘Ibuku (maksudnya Khadijah ra) lebih hebat dari engkau, beliau menikahi ayahku yang jejaka, sedang engkau menikahinya saat beliau duda.”
Disamping itu Rasulullah tidak memadu Khadijah dengan wanita lain, sedang semua istri selainnya dimadu.
Teman-teman Khadiijah pun masih diingat oleh Rasul dan berpesan kepada putri-putri beliau agar terus menjalin hubungan kasih dengan mengirimkan hadiah-walau sederhana- kepada mereka.
Ketika Fath Makkah, yakni hari keberhasilan rasul saw memasuki kota Mekkah bersama kaum Muslim, beliau berkunjung ke lokasi rumah Khadijah ra., karena rumah itu sendiri telah tiada. Beliau juga-pada hari itu- menyendiri, di tengah kesibukan bersama pasukan kaum Muslim, dengan seorang wanita tua sambil bercakap-cakap dengan wajah berseri-seri. Aisyah ra yang melihat hal tersebut bertanya:”Siapa orang itu dan apa yang dibicarakannya?” Ternyata wanita tua itu sobat karib Khadijah ra dan pembicaraan Nabi saw dengannya berkisar pada kenangan manis masa lalu.
Gerak langkah suara dan ketukan pintu yang biasa dilakukan Khadijah ra pun terus segar dalam benak dan pikiran beliau. Suatu ketika beliau mendengar ketukan dan suara serupa. Beliau berkomentar:”Ini cara ketukan Khadijah. Saya duga yang dating adalah Hala ( saudara perempuan Khadijah ra.) dan ternyata dugaan beliau benar.
Demikianlah keagungan cinta Rasulullah swa. kepada Khadijah ra. Yang akan tetap terukir indah sepanjang zaman. di kutib dari herisusanto

Khadijah Binti Khuwailid



Bismillahirrahmanirrahim,
Khadijah Binti Khuwailid
Dialah wanita sholeha, wanita pertama yang meyakini kenabian Rasulullah dan Wanita yang melahirkan anak-anak Rasulullah, serta dengan hartanya berkorban untuk perjuangan Rasulullah untuk menegakna agama Islam di muka bumi.
 Dialah Khadijah binti khuwailid, adalah nama yang sudah tidak asing lagi….
Beliau di juluki Ath-thohirah, yang berarti bersih dan suci. Beliau tumbuh dalam lingkungan keluarga yang mulia dan pada gilirannya beliau menjadi seorang wanita yang cerdas dan agung. Beliau dikenal sebagai seorang yang teguh dan cerdik dan memiliki perangai yang luhur. Karena  itulah banyak laki-laki dari kaumnya menaruh simpati kepadanya.
Setelah bercerai dengan suami yang pertama, banyak dari para pemuka-pemuka Quraisy yang menginginkan Beliau untuk dijadikan istri, tetapi, Khadijah lebih memprioritaskan perhatiannya dalam mendidik putra-putrinya, juga sibuk mengurusi perniagaan yang kemudian dari hasil usaha yang di kelolanya, Beliau menjadi seorang yang  kaya. Kepandaian dan kejelian Beliau, kemudian Beliau menawarkan Muhammad yang pada saat itu belumlah diangkat menjadi Nabi, untuk menjual dagangannya. Kejujuran dan sikap profesional yang di miliki Muhammad dalam berdagang, membuat kekayaan Khadijah semakin bertambah banyak.
Khadijah memiliki wajah yang cantik, berasal dari keturunan yang terhormat, memiliki martabat karena kepandaian dan kecerdasaanya, dan ia juga adalah wanita yang kaya raya. Maka tidaklah mengherankan dengan kondisi yang demikian itu semakin banyak para pemuka Quraisy yang terhormat dan kaya raya ingin menjadikan Khadijah sebagai istri. Singkat cerita, semua tawaran tersebut ditolak oleh khadijah, karena hatinya telah tertambat pada pribadi yang terpercaya, jujur, profesional dalam bekerja, dan memiliki akhlaq yang mulia, ia adalah Muhammad. Dan Allah mentakdirkan mereka untuk menikah, walaupun pada waktu itu, umur Khadijah yang telah sampai di usia 40 Tahun kecantikannya tetap Khadijah adalah sosok wanita pilihan yang Allah amanahkan untuk mendampingi Muhammad dalam menjalani tugasnya sebagai Rasul Allah.mempesona Muhammad yang berumur 25 tahun
. Khadijah adalah sosok wanita pilihan yang Allah amanahkan untuk mendampingi Muhammad dalam menjalani tugasnya sebagai Rasul Allah. Dalam kisah Siti Khadijah, Allah telah mengabadikan teladan bagi kaum wanita…,
Khadijah, adalah wanita yang cerdas, ibu rumah tangga yang amanah, pendidik bagi anak-anaknya, pengusaha yang sukses, Istri seorang Nabi dan Rasul, dan pejuang di jalan Allah….
Dan tidaklah mungkin Allah jadikan khadijah sebagai teladan jika tidak mungkin untuk di teladani, karena pada dasarnya, kaum wanita…adalah kaum yang mampu melakukan semua itu…

Senin, 26 Desember 2011

Kisah Tiga Orang Bani Israil





Kisah Tiga Orang Bani Israil
Kisah berikut adalah kisah shahih yang menceritakan mengenai 3 orang Bani Israil. Ada yang buta, berkepala botak dan berpenyakit lepra. Kisah ini menandakan ada orang yang bersyukur dan ada yang kufur terhadap nikmat Allah. Kita tentu saja mencontoh perliaku yang baik dan meninggalkan perilaku yang jelek dari kisah ini.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya ada tiga orang dari Bani Israil, yaitu: penderita penyakit lepra, orang berkepala botak dan orang buta. Kemudian AllahTa’ala ingin menguji mereka bertiga, maka diutuslah kepada mereka seorang malaikat.
Maka datanglah malaikat itu kepada orang pertama yang menderita penyakit lepra dan bertanya kepadanya: “Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan?” Ia menjawab: “Rupa yang bagus, kulit yang indah, dan penyakit yang menjijikkan banyak orang ini hilang dari diriku”. Maka diusaplah orang tersebut, dan hilanglah penyakit itu, serta diberilah ia rupa yang bagus, kulit yang indah.  Malaikat itu bertanya lagi kepadanya: “Lalu kekayaan apa yang paling kamu senangi?” Ia menjawab: “Unta atau sapi.” Maka diberilah ia seekor unta yang sedang bunting, dan iapun didoakan: “Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya kepadamu dengan unta ini.”
Kemudian Malaikat tadi mendatangi orang kepalanya botak, dan bertanya kepadanya: “Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan?” Ia menjawab: “Rambut yang indah, dan apa yang menjijikkan banyak orang ini hilang dari diriku”. Maka diusaplah kepalanya, dan seketika itu hilanglah penyakitnya, serta diberilah ia rambut yang indah. Malaikat tadi bertanya lagi kepadanya: “Harta apakah yang kamu senangi?” Ia menjawab: “Sapi atau unta.” Maka diberilah ia seekor sapi yang sedang bunting dan didoakan: “Semoga Allah memberkahimu dengan sapi
Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang buta, dan bertanya kepadanya: “Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan?” Ia menjawab: “Semoga Allah berkenan mengembalikan penglihatanku sehingga aku dapat melihat orang.” Maka diusaplah wajahnya, dan seketika itu dikembalikan oleh Allah penglihatannya. Malaikat itu bertanya lagi kepadanya: “Harta apakah yang paling kamu senangi?” Ia menjawab: “Kambing.” Maka diberilah ia seekor kambing yang sedang bunting..
Lalu berkembangbiaklah unta, sapi dan kambing tersebut, sehingga yang pertama memiliki satu lembah unta, yang kedua memiliki satu lembah sapi, dan yang ketiga memiliki satu lembah kambing.
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selanjutnya:
“Kemudian, datanglah Malaikat itu kepada orang  yang sebelumnya menderita penyakit lepra, dengan menyerupai dirinya (yakni di saat ia masih dalam keadaan berpenyakit lepra), dan berkata kepadanya: “Aku seorang miskin, telah terputus segala jalan bagiku (untuk mencari rizki) dalam perjalananku ini, sehingga tidak akan dapat meneruskan perjalananku hari ini kecuali dengan pertolongan Allah, kemudian dengan pertolongan anda. Demi Allah yang telah memberi anda rupa yang tampan, kulit yang indah, dan kekayaan ini, aku minta kepada anda satu ekor unta saja untuk bekal meneruskan perjalananku.” Tetapi dijawab: “Hak-hak (tanggunganku) masih banyak.” Malaikat tadi berkata kepadanya: “Sepertinya aku pernah mengenal anda, bukankah anda ini dulu orang yang menderita penyakit lepra, yang orang-orang pun jijik melihat anda, lagi pula anda miskin, kemudian Allah memberikan kepada anda harta kekayaan?” Dia malah menjawab: “Harta kekayaan ini aku warisi turun-temurun dari nenek moyangku yang mulia lagi terhormat.” Maka  malaikat tadi berkata kepadanya: “Jika anda berkata dusta niscaya Allah akan mengembalikan anda kepada keadaan anda semula.”
Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang sebelumnya berkepala botak, dengan menyerupai dirinya (disaat masih botak), dan berkata kepadanya sebagaimana ia berkata kepada orang yang pernah menderita penyakit lepra, serta ditolaknya sebagaimana ia telah ditolak oleh orang yang pertama. Maka malaikat itu berkata: “Jika anda berkata dusta niscaya Allah akan mengembalikan anda seperti keadaan semula.”
Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang sebelumnya buta, dengan menyerupai keadaannya dulu (di saat ia masih buta), dan berkata kepadanya: “Aku adalah orang yang miskin, kehabisan bekal dalam perjalanan, dan telah terputus segala jalan bagiku (untuk mencari rizki) dalam perjalananku ini, sehingga aku tidak dapat lagi meneruskan perjalananku hari ini, kecuali dengan pertolongan Allah kemudian pertolongan anda. Demi Allah yang telah mengembalikan penglihatan anda, aku minta seekor kambing saja untuk bekal melanjutkan perjalananku.” Maka orang itu menjawab: “Sungguh aku dulunya buta, lalu Allah mengembalikan penglihatanku. Maka ambillah apa yang anda sukai, dan tinggalkan apa yang tidak anda sukai. Demi Allah, sekarang ini aku tidak akan mempersulit anda dengan memintamu mengembalikan sesuatu yang telah anda ambil karena Allah.” Maka malaikat tadi berkata: “Peganglah kekayaan anda, karena sesungguhnya kalian ini hanya diuji oleh Allah. Allah telah ridha kepada anda, dan murka kepada kedua teman anda.”

Minggu, 25 Desember 2011

Aku Ingin Menikah


Aku Ingin Menikah
Ibu ...Ayah.....
Umurku  terus bertambah, Aku ingin sekali memiliki pedamping, yang sayang kepadaku, kepada ibu, kepada ayah dan mencintai aku  karena cintanya kepada Allah menambahkan cintaku kepadaNya.
Ibu..., Ayah.. carikanlah aku pendamping yang mencintai aku bukan karena  wajahku, karena jika dia mencintai aku karena  wajahku, aku khawatir suatu saat wajahku akan keriput dan menciut pula cintanya kepadaku. Dan mencintai aku bukan karena hartaku, karena jika dia mencintai aku kerana hartaku , apabila aku bangkrut maka hilang pula cintanya kepadaku. Tapi carikanlah pendamping untukku karena Dien-nya,karena dialah yang dapat mengajarkan aku bagaimana mencintai Allah selama aku hidup dan akan bertambahlah Imanku kepadaNYA.Hingga cinta aku dan dia cinta dunia dan akherat.

Ibu, Ayah ... apakah aku mampu mendapatkannya, ...?? Dia yang baik untukku ,dan untukmu, sehingga aku semakin sayang kepada penciptaku
Ibu, Ayah... Doakan aku dan Ridhoi aku.
Ibu...Ayah..., Aku tau sekali Bahwa CINTA ALLAH CINTA ABADI, maka dengan cinta karena Allah aku akan hidup dengan cinta abadiNYA

Edelweis


Eldeweis
Jadilah seorang gadis......
Seperti bunga Edelweis
Dia sulit tuk diraih

Karena tumbuhnya di atas bukit
Penuh perjuangan tuk memetik
Sejuta rintangan tuk di lewati

Dia anggun tumbuh disana
Tak mudah layu oleh sang waktu
Begitulah lambang cintanya

Walau tlah kau petik

Dia tetap abadi dalam kemurnian
Cintanya penuh perjuangan tuk didapati

Tapi dia akan membarter cintanya
Sampai akhir hayat tetap utuh
Walau sang waktu tlah mengerogoti dirinya

Dia berdiri anggun walau tak perlu disiram
Karena cintanya tlah menyatu dengan dirimu

Abadilah cintaku seperti bunga Aldewis
Dirimu tak menebarkan pesona dgn harummu
Tapi keabadianmu takan terkalahkan oleh berjuta bunga
Bahagialah kau bangsa kumbang, yang
Yang dapat memperoleh bunga Edelweis

Sabtu, 10 Desember 2011



Assalamualaikum Wr wb.

Wahai kau bangsa wanita
Engkaulah tiang negara
Kaulah madrahsah pertama generasi umat
Dan kaulah kaum lemah tetapi maha dasyat
Kau dapat merubah madu menjadi racun
Dan denganmu dunia dapat menjadi syurga

Bahagialah kau bangsa wanita
Karena Rasul tlah mengatakan....
Bahwa syurga di bawah telapak kakimu
Dan doamu tiada hijab bagimu tuk berdoa kepadaKu (Allah)
Sunguhlah terpilih kau bangsa wanita
Jagalah dirimu agar kau dikakumi oleh kaum pria krn Ahlakmu

Cinta

 Cinta
Apa itu cinta...?? Cinta itu anugrah, maka berbahagialah. Dunia tertawa menyapa bunga2.Damai dan berbahagialah bila cinta tlah bersamanya. Indah terasa hidup akan penuh asa. Sunguh sedih jika hidup merana, tanpa cinta di dada hidup merana Bukan karena benda dan bukan pulakarena harta. Cinta sejati lahir menyapa pemil...iknya. Cinta sarat makna dan kaya cita-cita. Ia tidak pernah mengeluh apalagi meminta-minta. Namun demikian cinta tak pernah angkuh, apalagi menghina, ia sangat sederhana namun penuh wibawa. Cinta itu bagaikan pohon, semakin akarnya kuat, semakin kokoh dipermukaan, tegar menghadapi angin bandang, berdiri menjulang kelangit kemulian. tapi jika akarnya lemah, jangankan dicabut, disiram airpun tumbang. Pohon cinta jika terus dirawat akan tumbuh subur dan rindang hijau, merekah, berbunga dan berbunga dan berbuah. Namun pohon cinta itu kering, layu, tak berbunga bahkan nyaris punah apabila pohon itu jarang tersentuh tangan-tangan kebaikan, tidak pernah disirami air Al-qur`an, tdk pernah di pupuk dgn keiklasan dan kuatnya keimanan, inilah rumusan cinta.